Selasa, 26 Mei 2015

Masjid Agung Kauman Pleret / Ekspedisi Masjid Kagungan Dalem

#Liputan 

Masjid Agung Kauman Pleret merupakan sebuah masjid utama saat Keraton berada di wilayah Pleret, Kabupaten Bantul. Masjid ini persisnya terletak di dusun Kauman, kecamatan Pleret. Sayangnya, kini wujud Masjid Agung Kauman Pleret tinggal puing reruntuhan tak berbentuk sama sekali.
Masjid ini sendiri didirikan pada tahun 1571 J atau 1649 Masehi. Dilihat dari tahun pembangunannya, masjid ini dibuat mendesak di masa awal pemerintahan Susuhanan Amangkurat I atau Susuhanan Amangkurat Agung pada tahun 1646 hingga 1677.

Tahun 1677, saat penyerangan Trunojoyo ke Pleret terjadi, bangunan masjid masih berdiri utuh dan tidak ikut dihancurkan. Pasca tahun 1677, informasi mengenai Masjid Agung Kauman Pleret tak diketahui. Keberadaan masjid ini baru diketahui kemudian pada kunjungan Lons pada tahun 1733.
Menurut catatan Lons, Masjid Agung Kauman Pleret dibangun dengan ukuran besar dan bentuk bangunan yang cukup megah. Catatan Lons seperti ditulis oleh Leemans bahwa kunjungannya pada tanggal 13 Agustus mencatatkan bahwa Masjid Agung Kauman Pleret berukuran besar, berbentuk segi empat, tetapi sudah rusak. Ada 3 pintu di sebelah timur dan mempunyai serambi depan yang besar. Selain itu, masjid juga dikelilingi oleh tembok tebal dan tinggi.

Dalam survei arkeologis tahun 1976 dan 1978 ditemukan sisa-sisa Masjid Agung Kauman Pleret. Reruntuhan yang ditemukan di situs ini antara lain sebagian dinding sisi utara, sebagian dinding sisi timur, dan sudut timur laut. Berdasarkan pengukuran diketahui bahwa ukuran masjid ini adalah 41 m (sisi barat) x 40,45 m (sisi utara). Dinding sisi timur dan sisi barat memiliki lebar 70-80 cm, sedangkan bagian utara dan selatan selebar 100 cm. Bagian bangunan tersebut terbuat dari balok-balok batu kapur berukuran 38x24x7 cm.
Selain itu, ditemukan pula struktur ruang mihrab. Bagian ini tersusun atas pasangan bata dan batu putih tanpa menggunakan spesi dan tanpa plesteran. Di situs ini juga ditemukan bak air dan sumur yang juga dibuat dari batu kapur.
Selain itu, juga ditemukan umpak khas Masjid Agung Kauman Pleret yang berbentuk bundar dan limas dan terbuat dari batu andesit. Dari hasil rekonstruksi tahun 2014, diperkirakan masjid ini memiliki saka dan umpak bundar sejumlah 36 buah. Sayangnya, sampai tahun 2012, baru 23 buah umpah yang ditemukan. Kemungkinan, sisa umpak berada di bawah Masjid Al-Mubarok yang dibangun di atas tanah situs tersebut berdiri.
Umpak bundar ditemukan dalam berbagai ukuran. Berdasarkan ukuran dan dugaan posisi letak, 23 buah umpak dapat dikategorikan menjadi tiga jenis yaitu umpak saka guru dengan diameter 70-77 cm, umpak saka penanggap dengan ukuran diameter 62-68 cm dan umpak saka penitih dengan ukuran 55-58.

Selain keberadaan umpak bundar yang khas, ditemukan pula landasampak. Landasan umpak ini diperkirakan berfungsi sebagai pondasi untuk menstabilkan umpak karena beban dari saka dan komponen atap. Berdasarkan bentuknya landasan umpak terbagi menjadi dua bentuk yaitu persegi dan bulat. Sedangkan berdasarkan bahannya dapat dibedakan menjadi landasan umpak berbahan batu putih, batu andesit, dan bata.

Di situs Masjid Agung Kauman Pleret ini juga terdapat kawasan makam. Diantaranya makam Ratu (P)labuhan yang merupakan salah satu istri dan Susuhanan Amangkurat I dan makan Kyai Abdul Khadir (Narakusuma) yang diyakini merupakan imam pertama Masjid Agung Kauman Pleret.

*Merupakan tulisan asli sebelum diterbitkan dalam Buku Bunga rampai Masjid Kagungan Dalem dan Masjid Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta, Dinas Kebudayaan DIY.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar