Sabtu, 05 November 2016

Jomblo Nggak Papa, Yang Penting Goban Dulu (Part 1)

Jamaah Mama Dian, selamat malam. Alhamdulillah, beberapa hari lalu, saya diberi hidayah untuk menyempatkan diri mendatangi acara seminar “Mustahil Jomblo (Lepas Kejombloan dengan Cara Allah)”. Karena acara ini baru selesai hampir Magrib, saya tak punya energi buat menulisnya. (Ya gimana ya. Saya juga harus menguras energi fisik, hati, dan pikiran untuk ikut acara ini sampai tuntas selama kurang lebih empat jam). Saya sendiri tidak cukup familiar dengan nama para guest star-nya. Ada nama Berri El-Makky, yang berstatus sebagai Youth Inovator Founder Pemuda Hijrah Pemenang dan La Ode Munafar sebagai founder dari Indonesia Tanpa Pacaran. Saya sih cuma tahu guest star lain yaitu pasangan suami istri yang sedang hits karena keputusan brilian mereka untuk menikah di usia yang masih sangat muda, Alvin Faiz dan istrinya, Larissa Chou. Sayangnya Kak Larissa tak bisa hadir dikarenakan sedang tak enak body. Cepet enakan ya Kak Larissa!


Cukup dengan membayar 50 ribu saja, saya sudah bisa merasakan atmosfer yang berbeda. Semacam seminar (baca:pengajian) di ruang ber-AC dan duduk di kursi empuk berlengan demi rasa nyaman saat menonton para guest star. Saya tidak perlu duduk sempil-sempilan macam pengajian emak-emak di kampung-kampung. Ya meskipun pengajian di kampung nggak perlu bayar sebanyak 4 porsi ayam geprek mas kobis. Bang Berri, begitu salah seorang pengisi acara menyebut dirinya sendri, berkali-kali bilang supaya jangan “eman-eman” membayar. Wong cuma 50 ribu kok. “Kalian kuliah bayar berjuta-juta, tidak dibawa mati. Ini cuma 50 ribu, ilmunya dibawa sampai mati,” kurang lebih begitu sabda beliau. 

Sesampainya di ruangan seminar, saya terpana melihat ruangan auditorium UMY itu dipenuhi lautan manusia. Ratusan perempuan muda dengan gamis wow dipermanis hijab dengan beragam bentuk dan ukuran. Sedangkan peserta laki-laki lebih sedikit, namun dandanannya tak kalah waw tak kalah necis. “Ternyata banyak juga ya yang ingin melepas kejombloan dengan cara Allah,” saya membatin. 

Di pengajian, eh seminar ini, tempat duduk para jelata dan VIP dipisahkan. Para tamu VIP duduk di barisan paling depan. Nah selain itu, tamu VIP juga mendapatkan kehormatan karena malam harinya bisa mengikuti acara meet and greet bersama para artis, eh para aktivis islami ini. Jujur, saya agak bete dan menyesal karena saya tak memesan kursi VIP jauh-jauh hari. Bang Berri bilang bahwa orang-orang VIP yang bersedia membayar lebih (150-200 ribu) adalah orang yang memuliakan dan menspesialisasikan dirinya sendiri untuk mendapatkan ilmu dari Allah. Subhanallah. Betapa piciknya saya ya jamaah. Uang 150-200 ribu kan harusnya tidak kita sayang-sayang demi bisa makan bersama dan ngobrol asyik dengan Bang Berri dan bintang tamu lain. Ah tapi ya sudahlah. Namanya penyesalan, selalu datang belakangan. 

Jamaah Mama Dian, kalian mestinya sudah bisa menebak dong apa isi dari pengajian, eh seminar ini? Coba tebak-tebak dulu ya. Besok baru saya kasih bocoran materi acara seminar "Melepas Kejombloan Dengan Cara Allah". Maafkeun, malem ini saya harus kencan. Maklum, malem minggu. Sementara ini, saya mau melepas kejombloan dengan cara saya sendiri. 

Ketjup basah buat jamaah sekalian. 

3 komentar:

  1. Auwww... Auuw... Jd penasaran sama isi pengajian, eh seminar... Ditunggu episode selanjutnya mama dian 😆😆

    BalasHapus
  2. Episode kedua baru terbit mbak. haha

    BalasHapus