#Liputan
Masjid Agung Kauman Pleret merupakan sebuah masjid utama
saat Keraton berada di wilayah Pleret, Kabupaten Bantul. Masjid ini persisnya
terletak di dusun Kauman, kecamatan Pleret. Sayangnya, kini wujud Masjid Agung
Kauman Pleret tinggal puing reruntuhan tak berbentuk sama sekali.
Masjid ini sendiri didirikan pada tahun 1571 J atau 1649
Masehi. Dilihat dari tahun pembangunannya, masjid ini dibuat mendesak di masa
awal pemerintahan Susuhanan Amangkurat I atau Susuhanan Amangkurat Agung pada
tahun 1646 hingga 1677.
Tahun 1677, saat penyerangan Trunojoyo ke Pleret terjadi,
bangunan masjid masih berdiri utuh dan tidak ikut dihancurkan. Pasca tahun
1677, informasi mengenai Masjid Agung Kauman Pleret tak diketahui. Keberadaan
masjid ini baru diketahui kemudian pada kunjungan Lons pada tahun 1733.
Menurut catatan Lons, Masjid Agung Kauman Pleret dibangun
dengan ukuran besar dan bentuk bangunan yang cukup megah. Catatan Lons seperti
ditulis oleh Leemans bahwa kunjungannya pada tanggal 13 Agustus mencatatkan bahwa
Masjid Agung Kauman Pleret berukuran besar, berbentuk segi empat, tetapi sudah
rusak. Ada 3 pintu di sebelah timur dan mempunyai serambi depan yang besar. Selain
itu, masjid juga dikelilingi oleh tembok tebal dan tinggi.
Dalam survei arkeologis tahun 1976 dan 1978 ditemukan
sisa-sisa Masjid Agung Kauman Pleret. Reruntuhan yang ditemukan di situs ini
antara lain sebagian dinding sisi utara, sebagian dinding sisi timur, dan sudut
timur laut. Berdasarkan pengukuran diketahui bahwa ukuran masjid ini adalah 41
m (sisi barat) x 40,45 m (sisi utara). Dinding sisi timur dan sisi barat
memiliki lebar 70-80 cm, sedangkan bagian utara dan selatan selebar 100 cm.
Bagian bangunan tersebut terbuat dari balok-balok batu kapur berukuran 38x24x7
cm.
Selain itu, ditemukan pula struktur ruang mihrab. Bagian ini
tersusun atas pasangan bata dan batu putih tanpa menggunakan spesi dan tanpa
plesteran. Di situs ini juga ditemukan bak air dan sumur yang juga dibuat dari
batu kapur.
Selain itu, juga ditemukan umpak khas Masjid Agung Kauman Pleret
yang berbentuk bundar dan limas dan terbuat dari batu andesit. Dari hasil rekonstruksi
tahun 2014, diperkirakan masjid ini memiliki saka dan umpak bundar sejumlah 36
buah. Sayangnya, sampai tahun 2012, baru 23 buah umpah yang ditemukan. Kemungkinan,
sisa umpak berada di bawah Masjid Al-Mubarok yang dibangun di atas tanah situs
tersebut berdiri.
Umpak bundar ditemukan dalam berbagai ukuran. Berdasarkan
ukuran dan dugaan posisi letak, 23 buah umpak dapat dikategorikan menjadi tiga
jenis yaitu umpak saka guru dengan diameter 70-77 cm, umpak saka penanggap
dengan ukuran diameter 62-68 cm dan umpak saka penitih dengan ukuran 55-58.
Selain keberadaan umpak bundar yang khas, ditemukan pula
landasampak. Landasan umpak ini diperkirakan berfungsi sebagai pondasi untuk
menstabilkan umpak karena beban dari saka dan komponen atap. Berdasarkan
bentuknya landasan umpak terbagi menjadi dua bentuk yaitu persegi dan bulat. Sedangkan
berdasarkan bahannya dapat dibedakan menjadi landasan umpak berbahan batu
putih, batu andesit, dan bata.
Di situs Masjid Agung Kauman Pleret ini juga terdapat
kawasan makam. Diantaranya makam Ratu (P)labuhan yang merupakan salah satu
istri dan Susuhanan Amangkurat I dan makan Kyai Abdul Khadir (Narakusuma) yang
diyakini merupakan imam pertama Masjid Agung Kauman Pleret.
*Merupakan tulisan asli
sebelum diterbitkan dalam Buku Bunga rampai Masjid Kagungan Dalem dan Masjid
Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta, Dinas Kebudayaan DIY.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar