Selasa, 19 Mei 2015

Mengaksarakan Kenangan (Mukadimah)

Sudah dua harian, ogut sibuk bacain blog-nya Mba Rika. Awalnya karena kesengsem satu tulisan blionya yang membahas maternity box dari KELA, sebuah lembaga sosial di Finlandia sono. Entah keranjingan apa, ogut lagi seneng-senengnya sama Finlandia. Rasanya pengen amat sekolah lagi ambil Master Pendidikan di negara yang sistem pendidikannya terkenal kece badai itu.
Sudah ah, cerita tentang Finlandia ini di postingan selanjutnya saja. Soalnya, tulisan ini memang dibuat dalam rangka pembuka setelah absen berpuluh tahun dari dunia per-blog-an.
Jadi begini, pasca membaca tulisannya Mba Rika yang asyik banget, ogut jadi kecanduan deh. Buka postingan blionya yang lawas-lawas. Ih ini orang mahir amat nulis dibikin renyah begitu. Padahal mah isinya sederhana aja tentang keseharian blio, suami bulenya, dan anak blio yang lucu-lucu pula, si Kai dan si Samiun.
Jadilah ada keinginan membara untuk menulis tentang keseharian lantas dipublish di dunia maya. Orang bilang mah jurnal sehari-hari sekaligus diary elektronik. Dulu pernah sih pengen begini, curhat-curhat nggak jelas. Tapi apanya yang asyik dari nulis keseharian ogut yang lebih banyak membosankannya? Lagi pula, dulu ogut mikir, ngapain pula nulis tentang keluarga, tentang diri sendiri? Diumbar-diumbar pula! Seluruh penghuni dunia tahu! Tapi dipikir ulang, ogut nggak mau kehilangan kenangan-kenangan manis, membosankan, sebah, menyebalkan, dan menjengkelkan selama hidup.
Lantas muncul pula pertanyaan, kenapa nggak nulis diary tradisional aja kayak Anne Frank? Nah, sekarang kan jamannya gadget, internet, dan narsis. Jadi, kalo dirunut ada beberapa alasan yang mendasari keinginan untuk reborn di blog. Alasan pertama adalah, ogut jaraaaaang banget nulis pake bolpoin karena memang bikin capek dan tulisan ogut emang jelek (super jelek). Banyak orang yang mengeluhkan itu. Jadilah menulis indah dengan huruf latin atau tegak bersambung berkat bantuan laptop yang mulai usang dan berdebu ini. Nah, buat jaga-jaga kalau laptop mencari gara-gara, maka lebih baik simpan saja di blog. Selama ingat email dan password, insya Allah akan aman, betul? Kecuali rajin pasang konten cabul njuk di blokir kominfo. Alasan kedua, ya itu tadi. Eman-eman kalau tidak diaksarakan. Mungkin suatu saat bakal kesengsem baca-baca tulisan lawas. Atau bahkan malu sampe memerah jambu.
Balik lagi ke Mba Rika. Blio itu kan lebih banyak cerita tentang putranya, si Kai sama Samiun. Berhubung ogut belum punya buntut (dan belum pengen juga, dan belum sanggup juga—eh malah curhat nasib), ya udah lah ogut bakalan cerita seputar diriku saja, segala kegelisahan, keresahan, kegundahan, dan lain-lainnya. Anggaplah ini narsis, walaupun sebenarnya ini adalah katarsis.
Mungkin bakalan ada juga stok cerita tentang kerajaan Westeros yang terdiri dari Kerajaan bani Ahmad Ridwan dan Kerajaan bani Toyib Suwarto alias keluarga Beraco. Atau cerita-cerita tentang teman SMA yang satu persatu sudah naik pelaminan dan beranak-pinak. Atau cerita tentang teman-teman kuliah, yang masya Allah, mesumnya level dewa. Atau cerita tentang teman-teman kampus yang membuatku terjun ke lembah kepenulisan dan kejurnalistikan. Atau cerita tentang si-dia.

Jadi beginilah, Bismillah bakal ngomyang di dunia per-blog-an yang sudah mulai ditinggalkan khalayak ramai. Peduli amir ahh. Semoga niat baik mengaksarakan kenangan bisa terlaksana secara kontinu. Nggak cuma bertahan barang satu dua minggu!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar