Selasa, 13 Oktober 2015

Mata Panda



#Hari Kesembilan Bulan Blogging KBM UGM 

Ada yang beda dari anak-anak KBM 2015 tadi pagi. Jika biasanya kami hadir dengan wajah berbinar-binar menghadapi masa depan yang begitu cerah, maka tidak pagi ini. Seakan-akan hari itu adalah kiamat sugra, di mana kami akan dihabisi lantas dihisab.
Jika biasanya ada haha-hihi yang mampir sebelum kelas mulai, maka tidak pagi ini. Keluhan tak henti-hentinya meluncur dari masing-masing kami. Beberapa kali umpatan keluar –terutama dari mulut saya. Hampir setiap orang tiba-tiba punya kantung mata yang begitu kentara. Mata panda yang menghiasi wajah-wajah kuyu. Belum lagi cara jalan yang tiap anak yang limbung. Bahkan, Mbak Chacha yang tiap pagi tampil menggemaskan pun, ikut-ikutan terlihat abstrak seperti yang lain.
Tahu kenapa?
Pagi itu adalah hari pertaruhan! Jadi, dalam waktu kurang dari satu minggu, kami diberi tugas mengerjakan tiga paper. Satu, meresensi sebuah buku. Dua, menulis ulang pemikiran seorang filsuf. Tiga, mengkaji sebuah fenomena sosial. Setelahnya, kami pun harus ujian lisan. Ah betapa!
Tentu pekerjaan yang berat buat kita mengerjakan tiga tugas itu dalam waktu yang begitu sempit. Puncaknya adalah malam tadi. Ketika satu kelas lembur demi tugas-tugas yang rampung. Buktinya? Ya itu tadi! Hampir semua anak punya mata panda yang begitu lucu. Yang barangkali bisa diisi uang koin seratus rupiah seperti kantung mata Pak SBY.

Cukup beruntung buat Dewi karena ia bisa istirahat pukul setengah dua belas malam. Tapi ia harus membayarnya dengan membolos kuliah seharian sebelumnya dan menghadap laptop dari jam 11 siang. Ada Ari yang berhasil tidur jam 5 pagi. Ada Ito yang baru tidur pukul setengah 7 dan terpaksa bangkit kembali setengah jam kemudian karena kelas dimulai pukul 8. Ada juga Wafiq yang mendaku tak tidur semalaman. 
Barangkali hanya Nasa yang paling beruntung di antara kami semua. Di saat kami masih sibuk berbagi ide dan kepusingan di grup whats app pukul 9 malam, doi justru bilang bahwa tugasnya selesai. 24 halaman pulak. 
Warrrbiyasah!

1 komentar: